Budaya Minum Teh di Turki
Minuman yang mungkin tidak bisa
kalian hindari di negara Turki adalah teh. Di Turki minum teh sudah menjadi budaya
unik tersendiri. Minum teh sudah ada sejak zaman para pendahulu dan pendiri
negara Turki ini. Budaya minum teh sudah tak dapat dipisahkan lagi dengan
kehidupan masyarakat Turki. Kebiasaan turun temurun dan dilestarikan hingga
sekarang ini. Teh akan di sajikan sepanjang hari, diawali saat sarapan, teh
akan dihadirkan di tengah-tengah menu sarapan. Seakan ada yang janggal ketika teh
tidak diikutsertakan dalam menu sarapan. Selain sarapan teh juga disajikan
menjelang siang hari sekitar pukul 11.00 A.M. Di saat itulah biasanya teh
disajikan bersama kue kering ataupun buah-buahan, sebagai teman baca buku, koran
atau sekedar santai. Kemudian teh juga dihadirkan saat makan siang, serta
santai sore menunggu matahari terbenam. Yang paling terlihat wajib adalah saat
makan malam, teh selalu diikutsertakan dalam menu makan malam di masyarakat Turki. Selain berfungsi sebagai penghangat tubuh di malam hari, teh juga berguna
sebagai menenangkan fikiran setelah seharian bekerja dan beraktifitas lainnya.
Selain di rumah masyarakat Turki,
teh juga selalu ada di setiap restaurant maupun rumah makan di Turki. Ketika
kalian berkunjung di sebuah rumah makan ataupun Restaurant, yang pertama mereka
suguhkan di depan kalian adalah segelas teh panas. Sembari menunggu menu
pesanan datang, kita bisa menikmati segelas teh panas. Selain itu teh juga
digunakan sebagai jamuan jika ada tamu yang berkunjung ke rumah. Teh juga
selalu ada di saat ada obrolan santai bersama keluarga, biasanya teh di
hidangkan bersama makanan kacang-kacangan kering (kuruyemis) ataupun kue-kue
kering (kurabiye), serta makanan kue manis yang paling terkenal di turki, tak
lain dan tak bukan adalah baklava.
Berbagai Jenis Kuruyemis
Teh turki disajikan dalam gelas kecil berbentuk bunga tulip. Teh harus dihidangkan dalam keadaan panas, sehingga cocok dengan ukuran gelas yang kecil, bisa hanya beberapa kali tegukan tanpa harus mendinginkannya terlalu lama. Gelas teh berbentuk tulip, mempermudahkan kalian memegang pinggang gelas, dan menghindari kemungkinan gelas lepas dari genggaman tangan kalian.
Pada umumnya masyarakat Turki
meminum teh menggunakan gula. Sangat jarang ditemukan ketika masyarakat Turki
minum teh tanpa menggunakan gula. Bisa dikarenakan karena jenis teh Turki
adalah teh hitam (black tea) jadi tak terlalu enak rasanya jika kita tak
menambahkan gula kedalamnya. Berbeda dengan teh Indonesia, yang terasa masih
sedap walaupun tanpa gula. Selain gula pasir, di turki juga ada “küpşeker”, yaitu gula yang
berbentuk kubus. Rasanya tak terlalu manis, jadi mungkin kalian bisa
menambahkan2-3 kubus gula ke dalam gelas kalian untuk mendapatkan rasa yang
manis pada teh kalian. Untuk gula kubus ini terbuat dari akar bit, lain halnya
dengan gula di Indonesia yang terbuat dari tanaman tebu, yang tentu rasanya
lebih manis.
Selain gula kubus juga ada “Erzurum
şekeri”, yaitu gula
khas yang berasal dari kota Erzurum, Turki. Gulanya berbentuk kubus-kubus
besar, yang sangat keras jika kita gigit. Ada cara unik orang Erzurum dalam
menikmati segelas teh mereka. Yaitu dengan memasukkan gulanya terlebih dahulu
ke dalam mulut, lalu mereka meneguk teh mereka, dan katanya mereka bisa
mendapatkan sensasi luar biasa ketika gula dan teh bercampur di mulut mereka.
Masyarakat Erzurum juga punya cara unik untuk menyajikan teh special, yang
sering mereka beri nama “Beyaz Siyah Cayi”, atau teh hitam putih. Dalam penyajiannya
sangat terbilang unik, pertama masukkan gula ke dalam gelas, tuangkan air putih
panas, aduk air hingga bercampur dengan gula, dan langkah terakhir adalah
letakkan sendok teh di atas gelas, pegang dan tahan sendok tersebut, kemudian
tuang bibit tehnya ke atas sendok tehnya secara perlahan, hingga bibit teh memenuhi
gelas teh kalian, setelah itu kalian bisa liat keunikan dari teh tersebut,
yaitu warna putih bagian bawah yang sudah bercampur gula, tak akan menyatu
dengan bagian atasnya yaitu bibit tehnya.
Bubuk Teh dan Sajian Teh
Tradisi minum teh di Turki
menggunakan beberapa peralatan yang terbilang cukup unik. Mereka dalam
menyajikan teh Turki, caranya cukup khas, bagi kalian yang pertama kali
melihatnya, mungkin akan heran. Pertama yang wajib di siapkan adalah çay danlık
(poci teh dua tingkat). çay danlık biasanya terbuat dari stainless steel namun
ada juga yang terbuat dari Aluminium, tapi ada juga yang terbuat dari porselen,
bahkan ada yang otomatis menggunakan daya listrik. Langkah pertama yaitu isi
poci tingkat bawah dengan air hingga penuh, namun bagian tingkat atas kita
kosongkan. Gunakanlah api lumayan besar, untuk mempersingkat waktu mendidihnya
air. Saat suhu poci atas naik, masukkanlah beberapa sendok teh di poci tingkat
atas, lalu tutup dan tunggu poci tingkat bawah airnya mendidih. Setelah air
poci bawah mendidih, kecilkan api lalu tuang airnya ke poci bagian atas, jika
sisa air poci bawah tinggal sedikit, bisa kalian tambahkan air lagi, lalu
letakkan di atas api kecil saja, dengan formasi tetap poci bibit teh berada di
atasnya dengan posisi tertutup. Tujuan meletakkan bibit teh pada bagian poci
atas adalah untuk menjauhkan bibit teh langsung dari api, jika bibit teh langsung
terpapar api, kalian tak akan mendapatkan warna, aroma, serta rasa teh yang
sempurna. Sembari menunggu air poci bawah mendidih, kita juga menunggu air poci
atas menyatu dengan bibit tehnya, hingga mendapatkan aroma, rasa, dan warna
yang tepat. Ketika air di poci bawah mendidih, dan saat itulah teh sudah bisa
disajikan. Untuk menjaga teh tetap hangat, yaitu bisa tetap diletakkan di atas
kompor gas. Pada umumnya kompor gas di turki memiliki 4 tempat api, dan salah
satunya ukurannya sangat pas dengan ukuran çay danlık, jadi teh tetap bisa
diletakkan di atas kompor gas dengan api kecil untuk menjaganya tetap hangat.
Tampilan Teko Teh di Atas Kompor Gas
Cara menyajikan tehnya ke dalam
gelas yaitu, pertama dengan menuangkan air bibit tehnya yang berada di poci
atas ke dalam gelas hingga setengah, jika kalian menginginkan teh pekat (koyu:
istilah Turkinya), atau mungkin sedikit saja bibit tehnya jika kalian
menginginkan teh yang encer (acik: istilah Turkinya), kemudian isi gelas kalian
dengan air panas yang berada di poci bawah hingga hampir memenuhi gelas, namun
berikan sedikit ruang untuk gula. Masukkan beberapa sendok atau beberapa kubus
gula ke dalam gelas teh kalian sesuai selera masing-masing.
Warna teh terbaik adalah merah
kecoklatan, menunjukan kalau teh tersebut berkualitas baik. Masyarakat Turki
menamakan teh warna demikian dengan Tavşan Kanı (darah kelinci). Teh Turki
dihasilkan dari daerah Turki sepanjang KaraDeniz (Laut Hitam), yang paling
terkenal adalah teh dari daerah Rize, yang memiliki cita rasa sangat khas.
Rata-rata masyarakat Turki pertahunnya mengkonsumsi teh 2 kg lebih per orang.
Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Turki sendiri, teh juga di ekspor
keluar negeri. Produksi teh di Turki adalah salah satu terbesar di Dunia.
Penulis : Ullih Hersandi (Pelajar
Indonesia di Turki)
Bagus, sekarang aku jadi tahu kenapa kok gelasnya imut banget ^_^
BalasHapuscoba kamu bikin tulisan mengenai negara kita dalam pandangan masyarakat turki dengan bahan yg kamu buat status fb kemarin lalu :)
iyaa bu, filosofinya sih berasal dari bunga tulip, bunga khas Turki, terus bentuknya memudahkan kita dalam menggunakan gelas tersebut ketika minum teh ^_^ untuk awal-awal ini kami akan berusaha memperkenalkan Turki terlebih dahulu, setelah itu barulah kami akan menuliskan tentang Indonesia, negara kita tercinta! :D
BalasHapusInfo donk
BalasHapusCangkir dn teh nya beli d mna ??