Indonesia Bukan di Afrika
Kisah ini berawal ketika saya berkunjung
ke salah satu sekolah dasar yang letaknya tak jauh dari tempat saya tinggal.
Tujuan saya sekedar berkunjung ke sekolah tersebut untuk melihat bagaimanakah
proses belajar mengajar di sekolah dasar yang ada di negeri turki ini, tanpa
disangka ternyata kunjungan saya ke sekolah meninggalkan kenangan unik
tersendiri bagi saya. Saat itu setelah sampai di sekolah tersebut, salah
seorang guru langsung mengajak saya masuk ke ruang guru untuk diperkenalkan ke
guru guru lainnya. Dengan baiknya mereka menyambut kedatangan saya, bahkan
salah satu dari mereka menjamu saya dengan segelas teh panas. Segelas teh
tersebut menemani obrolan kami.
Salah satu guru mulai bercerita tentang
Indonesia yang selama ini dia tau. Dia menceritakan pengalamannya ketika
menunaikan Ibadah haji di tanah suci, dan bertemu dengan rombongan haji asal
Indonesia. Dia menceritakan tentang keramahan orang Indonesia yang ia temui
ketika melaksanakan ibadah Haji.Setelah menceritakan kisahnya, guru tersebut
langsung melontarkan sebuah pertanyaan unik, beginilah pertanyaannya saat itu
“apakah orang Indonesia dilarang menikah sebelum mereka melaksanakan Ibadah
Haji?” sayapun berusaha menjawab pertanyaan tersebut sebaik mungkin dengan
bekal bahasa Turki saya yang masih sangat minim saat itu. Saya jelaskan ke
mereka bahwa aturan semacam itu tidak ada di Indonesia, tapi pada umumnya
sebagian masyarakat Indonesia yang sudah mampu, mereka menyegerakan niat mereka
untuk melaksanakan Ibadah Haji meskipun umur mereka terbilang masih muda.
Kemudian salah satu guru di ruangan tersebut menceletuk “waah hebatnya pemuda
muslim di Indonesia J, mereka begitu bersemangat untuk
melaksanakan rukun islam yang kelima”. Selang beberapa detik setelah celetukan
dari guru tersebut, ada guru lain yang mulai menceritakan lagi tentang beberapa
hal yang ia tau tentang Indonesia. Beginilah percakapan kami :
Guru : waaah ternyata selama ini saya gak salah jika menganggap
Indonesia adalah Negara dengan penduduk muslim paling besar di dunia J
Saya : Iya pak, meskipun demikian ada beberapa kepercayaan lain di
Negara kami seperti kristian, katolik, hindu dan budha, namun kami hidup
berdampingan dan saling toleransi.
Guru : hebat Negara kalian. Indonesia juga tanahnya subuh kan?
Banyak jenis buah-buahan yang bisa dihasilkan dari perkebunan, banyak jenis
sayuran.
Saya : Iya benar pak, karena Negara kami mempunyai iklim tropis.
Selain itu kondisi tanah di Negara kami juga subuh.
Guru : tapi ada satu yang paling saya salut, di Indonesia banyak sekali
jenis binatang, yang bahkan beberapa kami tak mengenal itu binatang jenis apa.
:D
Saya : Iya, ada ratusan spesies hewan mulai dari yang di darat
maupun spesies ikan yang ada di perairan Negara kami. Kami juga memiliki
spesies hewan yang tak dimiliki Negara lain yaitu Komodo, sejenis kadal raksasa.
Guru : ooh iyaa, letak Indonesia sebelah mananya Kamerun yaa?
Saya : lho? Kok kamerun pak? Negara kami di benua asia, tepatnya
di wilayah asia tenggara J
Guru : eeh? Bukannya di benua Afrika yaa? Sejak kapan di benua
asia?
Saya : hahaha, bukan di benua afrika pak. Sejak dulu kala Negara
kami di benua asia J
Guru : ooh maaf yaaa J
Saya : gak papa pak, yang penting bapak tau banyak tentang
Indonesia J
Guru : iya, semoga suatu saat saya bisa berkunjung ke sana.
Saya :silakan pak datang ke Indonesia. Kami tunggu J
Dari pengalaman di atas, ada hikmah yang
mungkin bisa kita ambil. Kita harus lebih aktif lagi dalam memperkenalkan
Indonesia di mata dunia. Mungkin sebagian orang asing belum mengetahui tentang
Indonesia. Bagaimanapun caranya Negara kita adalah Negara hebat. Banyak sisi
positif tentang Indonesia yang bisa kita tunjukan ke dunia.
Suhandono Sarno
Mahasiswa Indonesia Jurusan Teknik Kimia
di Samsun, Turki
Komentar
Posting Komentar